16 Des 2018

Persiapan Menikah Part 2

Nah, kalau tanggal, tempat dan urusan KUA sudah beres semua selanjutnya adalah memikirkan cara untuk menyelesaikan perintilan-perintilan pernikahan.

Berikut ceritaku tentang mengurus perintilan pernikahan tersebut;

1. Undangan 



Perintilan pertama yg aku ingat adalah undangan pernikahan. Untuk undangan pernikahan ini, berdasarkan rekomendasi dari teman dan hasil Googling akhirnya aku memutuskan ke pasar Tebet barat.
Yg katanya disana adalah surganya undangan pernikahan, dan saat kesana yg kudapat adalah benar-benar surga undangan 

Disana terdapat banyak kios-kios yg memajang beraneka jenis & macam undangan pernikahan, aku tuh sampai gemes sendiri tau gak sih... Dan menjadi bingung pastinya.. hihihi lucu semua sih contohnya..

Lalu akhirnya aku dan suamiku memutuskan untuk memilih undangan yg hardcover namun berukuran seperti amplop sedang, dengan nuansa baby pink dan silver untuk menambah kesan elegan. Kami memilih kios yg bernama Abadi Card untuk mengerjakan undangan pernikahan kami.

Untuk harga undangan pernikahan disini dimulai dari harga Rp. 3.000. Harga tersebut tergantung dari jenis kertas, full color, dan jumlah undangan yg akan dicetak.

Pokoknya aku paling puas dengan hasil undangan pernikahanku yg lucu-lucu gemes ini.

2. Seserahan



Kalau didaerah lain apa ya nyebutnya? Untuk barang-barang kebutuhan calon pengantin wanita dari ujung kaki sampai ujung rambut?

Kalau di daerah aku sih nyebutnya seserahan.

Untuk seserahan ini yg paling membuat aku 'happy' hahaha. Gimana gak happy, suami aku waktu proses nyari seserahan ini benar-benar minta aku yg milih sendiri barangnya apa aja.

Pokoknya saat belanja seserahan menjadi momen yg tak terlupakan..

Tapi untuk seserahan ternyata tidak hanya memikirkan barang apa saja yg akan dibeli, namun juga perlu memikirkan dimana tempat yg menerima jasa untuk menghias seserahan tersebut didalam box. Karena aku sempat nanya jika beli box seserahannya sendiri itu mahal banget, belum lagi repot menghiasnya... Duh ogah deh..

Alhasil aku memakai jasa hias seserahan di account Instagram: rss_balikpapan.
Suka banget sama hasil hiasan mereka, aku bisa bebas pilih tema warna hiasannya dan untuk harga lumayan terjangkau.

3. Cincin


Cincin nikah itu adalah hal yg wajib. Suamiku sebelum menikah pernah bertanya apakah dia wajib mengenakan cincin nikah kapan pun dan dimana pun?
Dan jawabanku adalah 'iya'. 

Karena menurutku pria yg sudah menikah dan tetap memakai cincin pernikahannya itu macho banget. Namun jika kondisinya tidak memungkinkan untuk memakai cincin ya its okay. Hehe..

Untuk cincin pernikahan ini, kami memesannya di toko kenanga. Toko ini terletak di Cikini gold center, Jakarta.
Pertama kali ke toko kenanga Cikini ini ramai sekali dikunjungi oleh para calon pengantin, pilihannya banyak dan pilihan cincinnya lebih elegan dibandingkan toko lainnya.

Dan disini juga menerima pesanan cincin Palladium loh guys. Untuk harganya? Ya sesuai deh pokoknya top.

4. Baju pengantin & Make-up pengantin

Yg keempat adalah baju pengantin dan make-upnya. Aku memilih vendor yg sama untuk dua hal tersebut, supaya anti ribet gitu.. Haha 

5. Dokumentasi


Siapa sih yg gak mau mendokumentasikan moment sekali seumur hidupnya? Pastinya gak ada kan. Semua orang berlomba-lomba mencari vendor terbaik untuk moment pernikahan mereka. 

Tapi aku dan suami malah sempet mikir mau mendokumentasikannya dengan kamera sendiri dan minta tolong pihak keluarga yg memfotonya 😅

Namun ide tersebut gagal hingga akhirnya kami memutuskan untuk memakai vendor foto yg bernama moon_documentation untuk mengabadikan acara pernikahan kami tersebut.

Lalu perintilan pernikahan lainnya yg harus kalian pikirkan juga adalah mengenai Makanan, Dekorasi, Souvernir, Hiburan, Seragam keluarga, Akomodasi & transportasi keluarga.

Namun untuk perintilan selain yg aku jelaskan secara detail diatas, yg mengurusnya adalah bukan aku. Melainkan aku juga banyak dibantu oleh orangtua dan keluargaku. 

Aku tidak dapat mengurus pernikahanku sendiri karena keterbatasannya tenaga, jarak dan waktu. 

Jadi untuk kalian yg akan mengurus pernikahan, tidak ada salahnya kok untuk meminta bantuan orangtua serta keluarga untuk turun tangan. Itu lebih baik daripada mengurus sendiri namun ujung-ujungnya kewalahan. 😂

Sekian cerita dari pengalaman saya, saya ucapkan terima es krim. 🍦



8 Sep 2018

Persiapan Menikah Part 1

Waktu itu pernah ngomong ke suami bakal nulis di blog tentang pengurusan pernikahan kita. Tapi sampai sekarang belum kesampaian buat postingan di blognya. Hehehe

Nah mumpung sekarang lagi ada mood untuk nulis lagi, sekalian buat memori cerita tentang pernikahan kami. Yuk cuss mariii...

Kalau nginget persiapan menikah ini pikiran langsung terpecah kemana-mana.

Aku dan suami sama-sama sedang menjalani pekerjaan disebuah daerah yg jauh dari kampung halaman kami. Kampung halaman kami berbeda, aku berasal dari Balikpapan dan suami berasal dari Tegal. Sedangkan saat ini kami sedang berdomisili di Tangerang, lebih tepatnya kabupaten tangerang.

Persiapan menikah kami dimulai dari menentukan tanggal pernikahan, untungnya kedua belah pihak keluarga kami menyerahkan sepenuhnya untuk masalah tanggal ini kepada kami sang calon pengantin. Namun bulannya, keluarga kami menyarankan bulan Desember.
Lalu, terpilihlah tanggal 17 Desember 2017. Karena lumayan cantik tuh tanggal.

Namun, setelah dirundingkan kalau tanggal 17 Desember terlalu dekat dengan akhir tahun, takutnya tiket kereta api dan tiket pesawat harganya melonjak.
Dan setelah beberapa pertimbangan, tanggal yg terpilih untuk hari pernikahanku adalah 03 Desember 2017. Yeyyyyy...

Masalah penentuan tanggal selesai, saatnya merundingkan masalah 'Lokasi'.

Soal 'Lokasi' ini gak semudah menentukan tanggal, awalnya kami merundingkan masalah 'Kota' dimana akan terselenggara pernikahan kami ini.
Pilihannya ada 3 kota, pilihan pertama adalah Jakarta, pilihan kedua adalah Balikpapan, pilihan ketiga adalah Tegal. Dan kota yg terpilih adalah Balikpapan dan Tegal.

Iya, akhirnya kami memutuskan untuk menyelenggarakan pernikahan kami di Balikpapan karena disanalah kampung halamanku. Lalu, di Tegal kami menyelenggarakan acara ngunduh mantu.
Dua-duanya kami putuskan untuk diselenggarakan secara sederhana.

Apakah setelah menentukan tanggal dan tempat acara pernikahan kami semua permasalahan selesai begitu saja? Tentu tidaaaak.

Masih banyak list yg harus mulai kami proses saat itu.

Yg paling pertama harus dipersiapkan adalah KUA stuff.

Untuk urusan di KUA ini sepenuhnya aku serahkan kepada orangtuaku di Balikpapan, yg aku tau hanya membayar 600.000 jika ingin menikahnya diluar kantor KUA, namun jika mau menikah di kantor KUA maka tidak dipungut biaya apapun.

Selain itu untuk urusan KUA ini yg paling aku ingat adalah "Penataran pra nikah". Kalau di Balikpapan seluruh caten katanya wajib untuk mengikuti Penataran tersebut. Jika tidak hadir maka tidak bisa menikah, paling mentoknya wajib melampirkan sertifikat yg menjadi bukti bahwa telah mengikuti Penataran di daerah asal.

Setelah penentuan tanggal, lokasi dan KUA stuff selesai dilanjutkan oleh persiapan perintilan-perintilannya.
Apa saja kah itu?

Aku akan menuliskannya di postingan yg selanjutnya yaa 😁

21 Agu 2018

Hal yg Dirindukan Dari Kampung Halaman


Tahun ini adalah tahun keduaku merayakan hari raya idul fitri tidak di kampung halamanku, Balikpapan.

Iya.

Sekarang Balikpapan bisa aku sebut kampung halaman karena aku adalah anak rantauan. *Rapihin dasi* hahaha

Tahun pertama jadi anak rantauan tuh rasanya ngeness banget. Ngerayain lebaran ditempat kerja, dan tempat kerjaku yg sekarang adalah rumah sakit.

Dengan menu lebaran ketupat sayur dan risoles. Sungguh lebaran yg sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Tahun kedua jadi anak rantauan, Alhamdulillah aku sudah bisa berlebaran dengan keluarga.. Keluarga kedua, alias keluarga suami.. Hehehe
Iya dong, sekarang aku sudah SAH menjadi istri dari seorang lelaki yg sangat aku sayangi :p

Jadii, lebaran tahun ini aku pertama kalinya merasakan mudik dan berlebaran bersama suami. Sungguh pengalaman yg sangat luar biasa menyenangkan..
Tapi walaupun lebaran di kampung halaman sang suami menyenangkan, tetap saja ada beberapa hal yg aku rindukan dari kampung halamanku sendiri. Yaitu ;

1. Makanannya!
Yasssh, yg paling sangat amat aku rindukan dari kampung halamanku adalah makanannya... Hehehe
Bukannya aku tidak sangat amat merindukan keluargaku ya, tapi jujurrr makanan khas di pulau Jawa ini berbeda dengan makanan khas yg ada di kampung halamanku, Balikpapan.

Mari kita ambil contoh mulai dari nasi kuning. Nasi kuning mungkin adalah makanan yg umum ya bukan termasuk makanan khas.. namun ternyata, aku menemukan perbedaan yg sangat mendalam antara rasa nasi kuning disini (Tangerang) dengan nasi kuning yg ada di Balikpapan. Menurutku nasi kuning disini tuh asal warnanya kuning aja gitu jadi dinamakan nasi kuning, kalau untuk rasanya mah flat banget.. huhuhu

Berbeda dengan nasi kuning yg ada di Balikpapan, kalau nasi kuning di Balikpapan itu ya rasanya khasss banget.. berasa bumbu-bumbunya walaupun aku gak tau bumbu apa aja yg ada didalam nasi kuning tersebut. Hahaha

Lalu nasi kuning di Balikpapan lebih niat dibandingkan disini, memperhatikan secara detail cita rasa nasi kuningnya dan berbagai menu pendamping nasi kuning tersebut. Huuuft.. aku rindu nasi kuning Balikpapan..

Contoh makanan kedua yg aku rindukan ada soto banjar dan coto makasar.
Loh kok?? Iya, coto makasar yg dijual di Balikpapan tuh ya, gak bisa banget ditemuin di jakarta-tangerang. Entah mengapa aku sudah mencoba Google dan mencari rekomendasi tapi tidak kutemukan. Pernah sekali aku mencoba Coto Makasar di daerah Jakarta dan rasanya sangat buruk.
Kalau untuk soto banjar, di Tangerang-jakarta aku sih belum pernah mencari, karena aku yakin disini tuh gak bakal ada yg sama...

Tapi, kalaupun ada yg bersedia memberikan informasi boleh juga tuh dicoba hehe..

2. Orangtua dan keluarga
Mulai dari sholat idul fitri bersama orangtua dan keluarga di lapangan yg jaraknya lumayan jauh dari rumah, dilanjuti dengan sungkeman dan kemudian menyantap soto banjar...
Duh... Betapa indahnya hari raya :p

Setelah makan enak, biasanya para krucil udah menyiapkan tas kecil mereka untuk menaruh angpao  termasuk akyuu.. Ups... Hahaha

3. Teman dan sahabat
Nah ini, pokoknya kalau pulang kampung, selain bertemu orangtua dan keluarga jangan lupa juga menjalin silahturahmi dengan teman dan sahabat di kampung halaman.
Walaupun mungkin hanya berjumpa beberapa menit, tapi yg namanya silahturahmi itu pasti ada keuntungannya.
Misal; dapet minum gratis :p


4. Tempat wisata
Sebelum aku merantau, yg sering aku keluhkan adalah "Balikpapan tuh nyebeliinnya cuma 1, tempat wisatanya ngebosenin. Hanya ada pantai dan buaya." Hahaha
Sampai-sampai ada yg menyebut bahwa Balikpapan adalah tempat yg hanya cocok digunakan untuk mencari uang. Kalau cari tempat wisata ya pulau Jawa solusinya... Hmmm.. 
Walaupun itu semua benar, tapi terkadang aku merindukan pantai di Balikpapan yg sangat mudah dijangkau dan penangkaran buaya yg baru dua kali aku kunjungi selama hidupku ini. 

5. Suasana
Yg terakhir adalah suasananya. Maksudnya, suasana kota Balikpapan yg berbeda jauh dengan suasana kabupaten Tangerang dimana tempat sekarang aku tinggal.
Mulai dari tingkat polusi udara, kepadatan penduduk dan yg paling utama adalah suasana lalu lintasnya!
Behh, bener-bener lalu lintas di Balikpapan tuh ngangenin bangeeet.
Selanjutnya apalagi yaa yg ngangenin dari kampung halamanku... Hmmm...
Intinya sih, seberapa sering kamu mengeluh tentang kampung halamanmu, nikmati saja.
Karena suatu saat kamu pasti akan merindukannya..

Oke.

Sekian dan terima es krim. 

26 Feb 2018

Manfaat Merantau

Bulan februari yg lalu, tepat setahun sudah aku meninggalkan kota Balikpapan tercinta dan pindah kota kecil yg sangat begitulah. Hehehe.

Kota kecil yg sangat begitulah yg aku maksud adalah kota Sepatan, yg berada di Kabupaten Tangerang.

Sebelum aku pindah kesini, aku membayangkan kehidupan yg sepi, sunyi dan sendiri tanpa orangtua, keluarga dan sahabat.

Iya. Aku tidak pernah hidup tanpa orangtua, keluarga dan sahabat selama ini. Aku tidak bisa membayangkan jika diriku ini sendirian. Hiks... Pasti sangat menyedihkan..

Tetapi aku harus mencobanya, mencoba untuk merantau dan hidup sendiri..

Yap. Akhirnya aku mencoba untuk merantau..


Ternyata aku merasakan banyak manfaat dari merantau. Aku ingin membagi cerita apa saja manfaat merantau ini untuk seorang perempuan manja seperti aku. 

1. Menjadi lebih mandiri
Manfaat yg sangat aku rasakan sekarang adalah aku menjadi lebih mandiri. Yaiyalah mandiri, secara saat merantau itu gak ada yg bisa diandalkan selain diri sendiri.
Cuci baju sendiri, jemur sendiri, nyetrika sendiri, makan sendiri, kemana-mana sendiri, hingga sakit pun sendiri. Mantap toh?

Kalau masih di kampung halaman kan ada mama yg bisa diandalkan untuk segala hal... Hehehe  

Memang awal mula merantau itu rasanya pahit, namun lama-lama rasanya akan berubah menjadi nano-nano. Ada manis, asam, asin. Rame daaah
 😂

2. Menjadi lebih hemat 
Nah ini nih... Gimana gak jadi hemat cobak, kan kalau merantau duit yg aku pegang tuh cuma duit gaji aku per bulan. Diatur sedemikian rupa untuk hidup sampai gajian selanjutnya 😂 

Salah-salah mengatur duit, sedia tolak angin deh buat akhir bulan.. Hahaha

Jadi, jika kamu adalah anak rantau saran aku jangan pernah khilaf diawal bulan. Karena masih ada perut yg harus kau isi hingga akhir bulan loh. Ingat itu!

3. Mengenal transportasi umum 
Menurut aku ini manfaat yg paling menyenangkan. Semenjak merantau aku jadi sering menggunakan transportasi umum. 

Mulai dari angkot, bajaj, becak, hingga KRL. 

Aku jadi tidak takut lagi untuk berdesak-desakan naik transportasi umum walaupun terkadang deg-deg-an. 😁

4. Mengenal orang-orang baru 
Saat masih di kampung halaman tuh aku sempet ngerasa "kok inner circle aku itu-itu aja ya".. Aku kesini ketemunya itu, aku kesana ketemunya itu lagi. Aku merasa bahwa kampung halamanku begitu sempit. 

Namun saat aku meninggalkan kampung halamanku, aku merasa dunia begitu luaaaaas dan banyaaak orang. Gimana gak ngerasa banyak orang, Tangerang kalau udah macet... Beuuuh... Wassalam..

Ditambah aku merantau untuk bekerja, ditempat kerjaku yg baru aku bertemu banyak orang dari berbagai macam daerah, dengan berbagai macam watak, dan berbagai macam wajah. Tapi aku senang dengan dunia baru.

5. Mendapat jodoh 
Yap. Ini manfaat yg terakhir namun yg terpenting. Siapa yg sangka coba, aku jauh-jauh merantau ternyata ujung-ujungnya nikah juga... Hahaha 😂 tau gitu kan aku merantau sejak lama, jadi tidak perlu bergalau ria di kampung halaman.. #halah 

Ternyata apa yg sering aku pikirkan itu benar, kalau jodoh ya tidak akan kemana. Kalau jodoh ya pasti akan menikah juga. Hihihi 😝


Yak.
Begitulah singkat cerita tentang manfaat merantau yg aku peroleh... 
Kalian ada yg sedang merantau juga gak? Seru kan? 😁





-ayu aqilah-

 

Template by BloggerCandy.com