1 Mei 2019

Welcome to the world, my Sakhiya!

Saat scroll-scroll gallery handphone, aku menemukan foto kaki bengkakku saat hamil.


Foto ini aku ambil pada tanggal 27 September 2018 jam 9 malam. Ketika aku dan suami sedang berbincang-bincang tentang "kapan yaaa dedek bayi dalam perutnya lahir? Besok kan sudah sesuai tanggal HPL nya...", Suamiku berkata "sabar sayang, tunggu sampai maksimal seminggu setelah HPL.. kalau belum ada tanda-tanda ya kita Konsul lagi ke dr.yannis..." hmm..

Setelah percakapan itu selesai aku langsung memilih untuk tidur. Saat tertidur, tiba-tiba jam 1 malam aku terbangun untuk buang air kecil. Namun saat aku raba-raba kasurku, ternyata kasurku basah...

Apakah aku ngompol? Cepat-cepat aku ke kamar mandi, ternyata masih ada air mengalir namun bukan air kencing.. 
Warnanya bening sedikit kental dan tidak berbau... Apakah ini ketuban?! Huh... 
Aku panik namun berusaha untuk tetap tenang dan membangunkan suamiku untuk mengetahui kondisiku saat itu. 

Langsung saja suamiku menyarankan untuk konsultasi ke rekan kerja kami yg bidan lewat telepon.. 

Ternyata benar itu air ketuban yg merembes, namun belum pecah.. Karena belum ada mules atau kontraksi aku disarankan untuk tidak banyak bergerak dan saat pagi nanti langsung ke IGD untuk cek pembukaan sambil menunggu kontraksi. 

Aku kembali tidur dengan air ketuban yg masih terus merembes 😂 jam 4 pagi baru mulai kurasakan mules namun masih bisa kutahan dan itupun hilang timbul. Begitu terus yg kurasakan sampai jam 7 pagi. 
Aku dan suami bersiap untuk ke Rumah sakit terdekat.

Sesampai di rumah sakit, cek VT ternyata pembukaan masih di angka 1.. huhuhu sedih sekali.. 

Namun kondisi bayi masih baik, detak jantung bayi bagus dan bayi juga alhamdulilah tidak stress..

Aku diberi antibiotik atas konsultasi dokter obgyn via telepon dengan tujuan agar bayi tidak infeksi karena air ketuban terus berkurang. 

Sambil menunggu dokter obgynku datang, aku diminta untuk banyak makan agar saat kontraksi datang menyerang aku bisa kuat. 
Dan tak lupa aku juga diambil darahnya untuk di cek segala-galanya..

Dokter obgynku akhirnya datang juga sekitar jam 2 siang. Sebelum diperiksa dokter, aku dicek VT lagi oleh bidan dan ternyata masih stuck di pembukaan 2. Hiks... 

Aku di usg oleh dokter, ternyata air ketuban memang sudah berkurang banyak. 

Aku diberikan pilihan apakah mau dipacu/induksi atau mau di operasi SC olehnya. Aku bertanya "kalau menurut dokter lebih baik yg mana? Saya nurut aja sama dokter demi yg terbaik."

Untungnya aku dapat jawaban seperti ini dari dokter obgynku "dua-duanya sama baik. Kalau mau dipacu masih bisa karena air ketubannya masih cukup sampai 24jam. Kalau mau di SC ya silahkan saya tidak melarang".

Akhirnya aku memilih untuk dipacu atau induksi. Dokter menyarankan aku induksi 12jam terlebih dahulu.

Masuklah proses induksi.. 

Ketika masuk proses induksi yg aku rasakan hanya sakit, saaakiiittt, dan saaaakiiiittt banget!!! 😂

Karena ini adalah kehamilan pertama jadi aku belum paham betul yg mana namanya kontraksi ini. Dan aku juga tidak bisa menghitung pola kontraksi guys..

Yg aku tau saat rasa sakit itu datang, aku hanya bisa tarik nafaaaas. Hembuskan....

Namun aku sangat berterima kasih kepada suamiku yg sudah setia menemaniku saat proses kontraksi ini.. FYI, sejak dari ketuban rembes, induksi, hingga lahiran aku hanya ditemani oleh suamiku. Karena orangtua dan keluarga kami berada jauh dari kami. 

Suamiku menanyakan aku ingin makan apalagi untuk persiapan tenaga ngeden lahiran? Aku menjawab pizza! 
Padahal aku juga tidak tau apakah itu pizza akan aku makan atau tidak.. 

Detik demi detik, menit demi menit, rasa sakit itu semakin terus menerus bertambah.. 

Berkali-kali aku berkata kepada suamiku "sakiiit banget mas.... Udah... Gak kuaaat...". Sampai jam 6 sore bidan datang lagi untuk cek pembukaan, dan you know whaaat? MASIH BELUM ADA PEMBUKAAN GENK!

Ya Allah... Sudah 4 jam diriku menahan sakit yg semakin meningkat dan sering ini tapi kenapa belum ada pembukaan jugaaa... 

Jam 8 malam aku semakin meronta, meringis kesakitan karena kontraksi.. 
Lagi lagi aku bilang bahwa aku tidak kuat menahan sakit ini, aku mau operasi ajaaaahh....

Tapi, beruntungnya aku punya suami super sabar.. Kalimatnya yg masih aku ingat sampai sekarang adalah "jangan menyerah dong sayang, semakin sakit berarti semakin dekat waktu kita untuk ketemu dedek bayi". ❤️

Oke. Aku kembali berjuang tapi aku tidak mau di VT. 😂 Gak enak tauuu... Hahaha

Karena aku tidak mau di VT tapi kontraksi semakin gencar akhirnya aku dipindah ke kamar bersalin.. 

Benar saja saat di kamar bersalin jam 9 malam aku merasa ingin ngedeeeennnn bangettt! Tapi dilarang! Bodoamat aku pengen ngedeeeennnn.... 

Dan cek pembukaan ternyata pembukaan lengkap! Yok ayu ngeden! 😂😂😂 

Pas mau ngeden karena udah pembukaan lengkap, kontraksinya ilang!!! Yassalammm 😂 

Kontraksi muncul, ngedennn lageeh... 
Duh, aku kurang latihan ngeden jadi lama banget proses ngedenku inii...

Jam 21.15 WIB aku mulai beraksi dengan per-ngeden-an, jam 22.15 WIB tanggal 28 September 2018 lahirlah putri kami dengan sempurna dan lengkap yg kami beri nama Sakhiya Naziha Johan. 💞



Nama yg mempunyai arti putri dari Johan yg rendah hati, bersih dan suci..

Amin yaa robbalalamin.. 😇💞

Alhamdulillah.. ❤️













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template by BloggerCandy.com