17 Jun 2016

#PestaFiksi04: Pohon Impian

Pict by Ig: r3dcarra


Kupingku berdarah saat mendengar mereka berbicara.

Ternyata benar, lidah lebih tajam daripada pisau. Tetapi, apa artinya lidah tanpa bibir? Batinku.

"Dasar tolol! Kamu dan adikmu hanya bisa membuat kacau dan repot! Sama saja seperti keluargamu yg itu! Tolol! Sampah! Tidak berguna!"

Setiap hari hanya kata-kata itu yg keluar dari bibir mereka. Kupingku berdarah, hatiku tersayat.
Aku hanya bisa diam menahan dendam dan amarah.

Ibu berpesan kepadaku, aku harus menjadi manusia jika ingin membalas semua perkataan buruk mereka terhadapku.

Sedangkan aku hanya memiliki satu impian, aku ingin memiliki sebatang pohon.

Waktu pun berlari, hingga saatnya tiba seorang gadis kecil kini menjadi manusia.

Aku berhasil menjadi manusia dan memiliki pohon impianku. Diatasnya terikat semua bibir yg pernah meremehkanku.

Yg tersisa kini hanyalah lidah. Aku tertawa, sangat bahagia.


13 Jun 2016

Galau Usia 20: Pacaran? Nikahnya kapan ya?

Kata orang, perempuan lebih cepat dewasa dibandingkan laki-laki.

Dan aku merasa bahwa pernyataan tersebut adalah benar adanya. Kenapa aku merasa pernyataan tersebut benar? Karena sebelum usia 20 pun aku sudah mulai memikirkan kegalauan ini...

Kegalauan ini memuncak saat usiaku 18 tahun. Saat aku berusia 18 tahun aku mulai mikir, ciee akhirnya bisa mikir. Hmm gak gitu... Maksudnya saat aku berusia 18 tahun, aku sudah banyak mengalami pahit manisnya kisah cinta *prettt* aku dengan mudahnya datang dan pergi ke kehidupan beberapa lelaki dan kemudian aku sempat berhenti untuk waktu yg cukup lama, 3 tahun.
Tapi, kemudian akhirnya aku memutuskan untuk pergi lagi. Karena aku tahu jika aku berhenti disana itu tidak akan baik untuk diriku sendiri dan dirinya. Ngok.

Oke skip flashbacknya.

Dan kemudian, ketika aku memilih untuk pergi tadi kegalauanku soal Pacaran? Nikahnya kapan? ini semakin menjadi-jadi..

Semakin menjadi-jadi karena sejujurnya aku punya impian yg sudah kutanamkan sejak kelas 3 SMP. Impian itu adalah............... NIKAH MUDA! Hahahaha gak nyangka ya, aku dari SMP udah kijil banget yg dipikirin malah nikah :( tapi karena impian nikah muda itulah aku jadi memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, dengan harapan setelah lulus nanti aku bisa langsung kerja dan kemudian menikah dengan penuh kebahagiaan... Hmmm

Yha, langsung kerjanya sih alhamdulillah sudah tercapai... Nikahnya??? Galau lagi.

Tapi walaupun aku galau, aku tetap percaya diri jikalau ada teman-temanku yg bertanya gini nih "Kamu pengennya nikah umur berapa, yu?" lalu ayu menjawab dengan semangat "Aku sih targetnya 21 paling mentok 23 pokoknya.." begitu terus jawabanku kalau ada yg bertanya...
padahal waktu itu pacar aja gak punya... :))

Aku sempet cuek bebek dan tetap berpegang teguh dengan jawaban bahwa targetku menikah adalah di usia 21 paling telat 23... Hingga pada akhirnya seorang temanku mengatakan sesuatu yg bahkan hingga detik ini pun masih terngiang di kepalaku: "Manabisa kamu nikah umur 21 kalau pacarmu cuma anak kuliahan, belum tentu dia lulus kuliah cepat terus langsung mapan... Makanya kalau aku kayaknya target umur 25 aja deh nikahnya, paling telat 27.. Aku juga tunggu akunya sendiri mapan" 
Mendengar jawaban tersebut aku langsung berkata "Hmmm.... Iya juga yaa.... Bener juga kamu.."

Dan sejak saat itu, kalau ada pertanyaan dari teman yg lain mengenai target usia menikah aku akan menjawabnya "Kayaknya 25 atau 27, eh, gak tau deh, tergantung jodohnya aja dikasih Allah kapan...."

Aku sadar, jawabanku terdengar pesimis.

Tapi sesungguhnya didalam hatiku tetap bergejolak "USIA 21, 22 ATAU 23 AKU SUDAH MENIKAH POKOKNYA" ...........dasar ayu, keras kepala.

Setiap hari waktu demi waktu, detik demi detik, hari demi hari aku lewati.

Hingga tibalah saat ini. Saat usiaku 20 tahun. 20 TAHUN.

Gak nyangka, lama juga aku sudah memenuhi dunia ini.

Gak nyangka, sejak beberapa bulan terakhir ini kegiatan weekendku adalah Kondangan. Yap. Kondangan alias dateng ke acara pernikahan teman. Alias dapet undangan.

Yg paling parah sih bulan Mei kemarin ya, setiap hari minggu berturut-turut. Kondangan.

Dari beberapa kondangan itu tadi, semakin membuatku bertanya Pacaran? Nikahnya kapan ya?

Aku sudah 20 tahun, tahun depan aku 21 tahun.....

Aku bersyukur detik-detik menuju 20 tahun ini aku tidak dihadapkan dengan pacaran main-main. Karena, sumpah, i'm done with pacaran main-main stuff!

Semoga kalian-kalian yg lain juga pada kayak aku ya, done with pacaran main-main stuff! Sudah bukan umurnya, cuy! Umur segini sudah dijelas yg dicari hanyalah keseriusan dan kemapanan...
Cailaaah...

Terus intinya dari tulisan ini apa ya?

Hmm Mbuh, wesss.

Btw, jadi kapan lamar adek, Mas? :))



Dahhh ahhh curhat-curhatnyaa... Doain yaa cemuanyaah supaya pertanyaan seperti yg dijudul cepat terjawab dan salah satu impianku bisa tercapai! Hahahaha




See youuuu...
-Ayu Aqilah-

2 Jun 2016

#FFKamis: Tamu Tak Diundang

Seminggu sebelum kedatangannya, hanya sakit yg dapat aku rasakan.

"Aakhh.... Sakit... Ampun!!!"

Dia menyiksaku tanpa ampun.

Mulai dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Dia menyiksaku secara bergantian, semua anggota tubuhku mendapat giliran.

Terkadang, kepalaku lolos dari siksaan yg dia berikan.

Dia menginjak-injak pundak, pinggang, serta kaki. Menginjak tanpa rasa kasihan sedikitpun.

Dan dia sangat menyukai perutku, dia menginjak, menghantam perutku dengan bata, bahkan terkadang dia menyayat perutku menjadi seribu sayatan.

"Aakhh... Sakit... Ampun..."

Meskipun aku tidak pernah mengundangnya untuk datang, tetapi aku akan selalu menanti kedatangan dirinya.

Karena aku belum menikah.
 

Template by BloggerCandy.com